RSS LUWU UTARA – Pemerintah Kabupaten Luwu Utara mulai melakukan Kick Off Intervensi Serentak dalam rangka menurunkan prevalensi stunting. Kegiatan tersebut diawali di Desa Lantang Tallang kemudian di Desa Pincara, Senin (3/5/2024).
Tak hanya di dua Desa, intervensi serentak tersebut berlangsung di semua Desa yang ada di Kabupaten Luwu Utara.
Intervensi tersebut adalah program yang dicanangkan Menteri Dalam Negeri sebagai upaya pemerintah daerah dalam menekan angka stunting.
“Hari ini, di Desa Lantang Tallang saya menyatakan intervensi serentak untuk pencegahan dan penuntasan stunting di Kabupaten Luwu Utara dimulai. Diiringi harapan kepada seluruh pemangku kepentingan dari kabupaten hingga kelurahan/ desa untuk mensukseskan program ini,” kata Indah.
Lebih lanjut, Indah meminta intervensi serentak memberi hasil sehingga tidak hanya memenuhi target pemerintah pusatĀ melainkan turun dari angka 14 persen menuju zero stunting.
“Apabila terdapat kasus stunting segera dilakukan langkah-langkah penanganan sehingga angkanya bisa kita tekan. Anak pun bisa menjadi generasi muda, sehat, dan cerdas,” terang bupati dua periode tersebut.
Terakhir, selain memantau jalannya pemeriksaan, Indah turut membagikan vitamin kepada sejumlah balita.
Adapun program penurunan stunting dilakukan dengan pelbagai tindakanĀ di antaranya memastikan pendataan seluruh calon pengantin, ibu hamil, dan balita yang ada di daerahnya untuk menjadi sasaran.
Kemudian memastikan seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita datang ke posyandu, memastikan alat antropometri tersedia di posyandu, memastikan kader posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran.
Memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan Kesehatan, memastikan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi serentak, memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi ke dalam sistem informasi (e-PPGBM) di hari yang sama.
Serta memastikan calon pengantin, ibu hamil, dan balita mendapatkan edukasi, memastikan ibu hamil dan balita yg bermasalah dengan gizi mendapatkan intervensi, dan memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan antropometri terstandar. (*)