banner 1500x1875

Musrenbang di Ujungbulu, Andi Utta Minta Sampah Dikelola Pihak Kelurahan

banner 120x600
banner 1500x1875

RSS BULUKUMBA – Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrebang) tingkat Kecamatan Ujungbulu, Kamis (20/03).

Musrebang yang dilaksanakan di kawasan Pantai Merpati ini dihadiri Wakil Ketua DPRD, Fahidin HDK, Sekda, Muh Ali Saleng, para kepala perangkat daerah, Camat Andi Ashadi, serta para lurah se Kecamatan Ujungbulu

banner 1500x1875

Andi Utta sapaan akrab bupati menyampaikan jika dirinya yang meminta Musrenbang diadakan di ruang terbuka pantai Merpati yang awalnya direncanakan di Gedung Pinisi.

“Dialog Bagus di ruang terbuka seperti pantai Merpati ini, sehingga pemikiran kita juga lebih terbuka,” kata Andi Utta dalam pengantarnya.

Dikatakan di awal periode pertamanya ia membentuk tim pengendali banjir, sehingga Kota Bulukumba tidak lagi banjir saat musim hujan. Namun ia meminta masyarakat lebih meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan sekitar.

Ia berharap infrastruktur yang dibangun seperti fasilitas pantai Merpati untuk dirawat dan dijaga kebersihannya untuk kenyamanan bersama.

Menurutnya persoalan kebersihan atau penanganan sampah di Kota Bulukumba belum maksimal karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan.

Untuk penanganan sampah dalam kota, Andi Utta meminta pengelolaannya dilimpahkan dari Dinas Lingkungan Hidup ke pihak kelurahan. Petugas kebersihan katanya dikoordinir oleh kelurahan masing-masing. Ia meminta pengalihan penanganan sampah ini segera dilakukan secepatnya di tahun ini.

Jika sampah ini dikelola oleh kelurahan, maka pihak kelurahan juga bisa lebih intens mengedukasi warganya dalam menjaga kebersihan.

Senada yang disampaikan Bupati Andi Utta, salah seorang warga Andi Indra Bangsawan menyebut jika perusakan pengelolaan sampah ke kelurahan adalah invasi yang bagus. Menurutnya jika dikelola oleh kelurahan dan lingkungan masing-masing maka lebih mudah ditangani bahkan bisa memantau dalam 24 jam.

Ia mengaku selama ini, jika ada sampah yang tidak tertangani, warga tidak tahu siapa petugas kebersihan yang dihubungi. Namun jika sudah dikelola pihak kelurahan maka warga lebih mudah melaporkan sampah yang tidak diangkut.

Selain persoalan sampah, Andi Utta juga meminta pihak kelurahan untuk lebih memaksimalkan lahan kosong yang ada di Kota Bulukumba dengan menanam tanaman jangka pendek seperti cabai dan sayur sayuran.

“Saya minta lurah melakukan koordinasi dengan pemilik lahan kosong, pinjam lahannya untuk ditanami. Terus edukasi warga untuk menanam. Ini untuk memperkuat ketahanan pangan kita,” pintanya.

Musrebang Usai dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan Safari Ramadhan di Masjid Darul Munawwarah Kelurahan Tanah Kongkong.

Andi Utta menjelaskan Makna “Sampah”

Pada momentum Musrenbang dan Safari Ramadhan ini, Andi Utta tidak hanya membahas soal penanganan sampah di Kota Bulukumba. Ia juga sempat menyinggung kata “sampah” yang terlontar darinya saat Perayaan pada acara buka puasa di Pantai Merpati, 3 Maret 2025 yang lalu.

Dikatakan video yang beredar itu adalah video yang tidak utuh sehingga maksud dan konteksnya juga tidak terlihat secara utuh.

Saat itu, di awal-awalnya ia mengajak masyarakat untuk bersatu membangun Bulukumba. Ia lalu mengibaratkan persatuan dan kebersamaan itu dengan sebuah sapu lidi. Ada pepatah yang mengatakan satu lidi itu mudah patah, tapi banyak lidi tidak mudah dipatahkan.

Kata dia, jika lidi itu hanya satu per satu dan berserakan maka lidi itu akan menjadi sampah atau tidak berguna. Sementara kalau lidinya banyak dan diikat atau disatukan maka lidi itu akan berguna sebagai sapu lidi untuk menyapu sampah.

Lebih jauh Andi Utta menjelaskan kata sampah itu lebih filsofis bahwa apa pun yang tidak berguna akan menjadi sampah. Termasuk para ASN atau pejabat yang tidak mau bersatu dan bekerja untuk membangun Bulukumba maka ia juga menjadi “sampah”.

Bahkan menurutnya, bupati yang tidak memiliki inovasi dan tidak bekerja untuk kepentingan masyarakat bisa juga disebut sebagai “sampah”

“Bupati yang tidak bekerja dan tidak memberikan solusi untuk masyarakat juga “sampah”, kata Andi Utta.

“Karena saya tidak mau mengatakan sampah, maka saya harus bekerja dan mencari solusi untuk masyarakat,” katanya lebih tegas.

Bupati Andi Utta pun mengajak untuk bersama-sama memikirkan Bulukumba menjadi lebih baik. Jika ada permasalahan yang diselesaikan melalui dialog atau dikoordinasikan dengan pihak terkait. (*)

banner 1325x1300
banner 1325x1300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *